اُنْظُرْ كَيْفَ كَذَبُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ٢٤
undhur kaifa kadzabû ‘alâ anfusihim wa dlalla ‘an-hum mâ kânû yaftarûn
Perhatikanlah (Nabi Muhammad) bagaimana mereka berdusta terhadap diri sendiri. Lenyaplah dari mereka apa (kebohongan) yang selalu mereka ada-adakan.
Sumber: KEMENAG RI
Sesudah Allah menceritakan pernyataan orang-orang musyrik pada hari Kiamat yang berusaha untuk membersihkan diri mereka dari kemusyrikan, maka dalam ayat ini Allah menyuruh Rasul dan umatnya untuk memperhatikan sikap orang musyrik yang sangat mengherankan itu. Bagaimana bisa terjadi, mereka berbohong di hadapan Tuhan Yang Maha Mengetahui segala yang gaib, yang tidak memerlukan kesaksian. Ada suatu keanehan dan kejanggalan yang patut diperhatikan bahwa segala apa yang mereka anggap sekutu-sekutu Allah ternyata tidak memberi faedah sedikit pun kepada mereka. Syafa'at, pertolongan, restu, perlindungan dan lain sebagainya yang mereka harapkan dari sekutu-sekutu itu, lenyap tak berbekas pada mereka. Firman Allah: Mereka (para malaikat) berkata, "Manakah sembahan yang biasa kamu sembah selain Allah?" Mereka (orang musyrik) menjawab, "Semuanya telah lenyap dari kami." (al-A'raf/7: 37)
Lihatlah dan renungkan secara mendalam, wahai Rasulullah, bagaimana mereka, orang-orang musyrik dan orang-orang yang mempertuhankan manusia, berbohong terhadap diri mereka sendiri dengan mengingkari nurani dan akal budi yang menjadi sumber fitrah beragama. Dan sesembahan yang mereka ada-adakan dahulu, baik manusia, setan, dan jin, maupun benda-benda yang disakralkan, akan hilang dari mereka, tidak membela, menolong, dan menyelamatkan mereka dari azab Allah.