وَقَالُوْٓا اِنْ هِيَ اِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوْثِيْنَ ٢٩
wa qâlû in hiya illâ ḫayâtunad-dun-yâ wa mâ naḫnu bimab‘ûtsîn
Mereka pun akan mengatakan, “Hidup hanyalah di dunia ini dan kita tidak akan dibangkitkan.”
Sumber: KEMENAG RI
Jika kembali ke dunia, mereka akan mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada kehidupan lain kecuali kehidupan yang dialami di dunia ini. Menurut paham orang kafir hidup ini terbatas pada kehidupan duniawi semata-mata. Mereka mengingkari adanya hari kebangkitan, hari pembalasan atau perhitungan. Demikian pula tak ada pahala ataupun azab di akhirat. Oleh sebab itu mereka berbuat di dunia ini berdasarkan keinginan-keinginan dan kepentingan-kepentingan mereka masing-masing. Firman Allah: Dan mereka berkata, "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa." Dan mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu, mereka hanyalah menduga-duga saja. (al-Jatsiyah/45: 24)
Orang-orang kafir tidak mempercayai adanya kehidupan akhirat dan kebangkitan setelah mati. Dan mereka akan mengatakan pula suatu pandangan yang bersumber dari ideologi materialisme, "Hidup hanyalah di dunia ini, kini, di sini, dan di tempat ini saja, dan kita tidak akan pernah dibangkitkan untuk hidup di akhirat setelah kematian menimpa diri kita."