اَوْ يُصْبِحَ مَاۤؤُهَا غَوْرًا فَلَنْ تَسْتَطِيْعَ لَهٗ طَلَبًا ٤١
au yushbiḫa mâ'uhâ ghauran fa lan tastathî‘a lahû thalabâ
atau airnya menjadi surut ke dalam tanah sehingga engkau tidak akan dapat menemukannya lagi.”
Sumber: KEMENAG RI
"Atau Allah menghancurkan kebun-kebun itu dengan bencana dari bumi dengan jalan menghisap air yang mengalirinya dan masuk ke dalam perut bumi, sehingga kamu tak dapat berbuat apa-apa untuk mencari air itu lagi." Demikianlah harapan Yahuza yang mukmin itu, agar Allah memperlihat-kan kekuasaan-Nya secara nyata kepada orang yang kafir dan sombong itu. Dengan turunnya hukuman itu, baik berupa bencana dari langit ataupun dari bumi, manusia yang kafir itu bisa menjadi sadar.
atau airnya menjadi surut;meresap;ke dalam tanah, maka engkau tidak akan dapat menemukannya lagi, yakni tidak dapat menemukan lagi sumber air yang dapat mengairi kebunmu.