قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ اَمْرِيْ عُسْرًا ٧٣
qâla lâ tu'âkhidznî bimâ nasîtu wa lâ tur-hiqnî min amrî ‘usrâ
Dia (Musa) berkata, “Janganlah engkau menghukumku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebaniku dengan kesulitan dalam urusanku.”
Sumber: KEMENAG RI
Dalam ayat ini, Nabi Musa insaf dan mengetahui kealpaannya atas janjinya. Oleh karena itu, dia meminta kepada Khidir agar tidak menghukumnya karena kealpaannya, dan tidak pula memberatkannya dengan pekerjaan yang sulit dilakukan. Nabi Musa juga meminta kepada Khidir agar diberi kesempatan untuk mengikutinya kembali supaya memperoleh ilmu darinya, dan memaafkan kesalahannya itu.
Nabi Musa menyadari kesalahannya maka;dia berkata, "Maafkanlah kesalahanku,;janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku;menanyakan sesuatu kepadamu sebelum engkau menerangkan kepadaku peristiwa sebenarnya,;dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan;yang tidak dapat kupikul;dalam urusanku, yakni keinginanku mengikuti engkau agar aku mempelajari ilmu yang diajarkan Allah kepadamu."