اٰتُوْنِيْ زُبَرَ الْحَدِيْدِۗ حَتّٰىٓ اِذَا سَاوٰى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوْاۗ حَتّٰىٓ اِذَا جَعَلَهٗ نَارًاۙ قَالَ اٰتُوْنِيْٓ اُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًاۗ ٩٦
âtûnî zubaral-ḫadîd, ḫattâ idzâ sâwâ bainash-shadafaini qâlanfukhû, ḫattâ idzâ ja‘alahû nârang qâla âtûnî ufrigh ‘alaihi qithrâ
Berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga ketika (potongan besi) itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulqarnain) berkata, “Tiuplah (api itu).” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).”
Sumber: KEMENAG RI
"Bawalah kepadaku potongan-potongan besi." Dan setelah mereka membawa potongan-potongan besi itu, lalu Zulkarnain merangkai dan memasang besi-besi itu sehingga tingginya sama rata dengan kedua puncak gunung itu. Lalu ia berkata kepada pekerja-pekerjanya, "Gerakkanlah alat-alat peniup angin untuk menyalakan api dan memanaskan besi-besi itu." Sehingga bilamana besi itu telah merah seperti api, maka dia berkata pula, "Sekarang berilah aku tembaga yang mendidih agar kutuangkan ke atas besi yang panas itu," sehingga lubang-lubangnya tertutup rapat dan terbentuklah sebuah benteng besi yang kokoh dan kuat.
Zulkarnain berkata, “Berilah aku potongan-potongan besi;untuk aku jadikan bahan membuat dinding penghalang yang kuat!”;Hingga ketika;potongan-potongan;besi itu telah;terpasang dengan kukuh dan ketinggiannya;sama rata dengan kedua;puncak;gunung itu, dia;meminta mereka menyalakan api dan;berkata, “Tiuplah;api itu dengan kuat supaya besi itu panas!”;Ketika;besi;itu sudah menjadi;panas dan berwarna merah seperti;api;karena api pembakaran yang begitu besar,;dia pun berkata, “Berilah aku tembaga;yang sudah dipanaskan hingga meleleh;agar;dapat;kutuangkan ke atasnya, yaitu besi-besi panas itu sehingga menjadi bangunan dinding yang kukuh.”