اَمْ لَهُمْ نَصِيْبٌ مِّنَ الْمُلْكِ فَاِذًا لَّا يُؤْتُوْنَ النَّاسَ نَقِيْرًاۙ ٥٣
am lahum nashîbum minal-mulki fa idzal lâ yu'tûnan-nâsa naqîrâ
Ataukah mereka mempunyai bagian dari kerajaan (kekuasaan)? Meskipun ada, mereka tidak akan memberikan (kebajikan) sedikit pun kepada manusia.
Sumber: KEMENAG RI
Orang Yahudi tidak akan memperoleh kerajaan dan kekuasaan sesuai dengan yang dicita-citakan seperti sebelum Islam datang, karena mereka telah banyak berbuat aniaya, menempuh jalan yang sesat, dan tidak lagi mengamalkan isi kitab Taurat secara umum. Andaikata pada suatu ketika mereka membina kerajaan dan memiliki kekuasaan, itu berarti hanya bayangan yang sifatnya sementara, dan di kala itu mereka tidak akan memberikan sedikit pun kebajikan kepada manusia.
Pada ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan bagaimana kaum Yahudi dengan kesombongan mereka telah berbuat durhaka, maka pada ayat ini Allah menanyakan dasar apa yang mereka punya untuk melegalkan perbuatan demikian. Sebenarnya mereka tidak mempunyai dasar apa pun. Agar terbuka kedok mereka, ayat ini mempertanyakannya. Ataukah mereka mempunyai bagian dari kerajaan dan kekuasaan. Jelas ini tidak ada. Bahkan meskipun mereka mempunyainya, mereka tidak akan memberikan sedikit pun kebajikan kepada manusia, bukan saja karena tidak memilikinya, tetapi mereka juga sangat kikir. ;