ثُمَّ بَعَثْنٰهُمْ لِنَعْلَمَ اَيُّ الْحِزْبَيْنِ اَحْصٰى لِمَا لَبِثُوْٓا اَمَدًاࣖ ١٢
tsumma ba‘atsnâhum lina‘lama ayyul-ḫizbaini aḫshâ limâ labitsû amadâ
Kemudian Kami bangunkan mereka supaya Kami mengetahui manakah di antara dua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).
Sumber: KEMENAG RI
Ayat ini menerangkan bahwa sesudah para pemuda itu tidur dalam gua selama 300 tahun, Allah lalu membangunkan mereka. Pendengaran mereka dipulihkan kembali oleh Allah swt. Ketika seorang penggembala kambing menggempur dinding batu yang menutup mulut gua itu, suara reruntuhan membuat mereka terbangun dari tidur yang panjang. Ayat ini memberitahukan bahwa Allah mengetahui yang mana di antara dua golongan yang berselisih itu yang dapat menghitung dengan tepat berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu. Tetapi akhirnya mereka menyadari bahwa mereka tidaklah mengetahui secara pasti berapa lama para pemuda itu tinggal dalam gua. Lalu mereka mengakui bahwa Allah yang memelihara tubuh mereka sehingga tidak hancur, dan bertambah yakin akan kesempurnaan kekuasaan Allah serta ilmu-Nya. Oleh karena itu, dengan peristiwa yang dialami, mereka dapat merenungkan perkara hari kiamat. Bagi orang-orang yang beriman pada zaman itu, peristiwa tersebut menambah keteguhan iman mereka, sedang bagi orang kafir peristiwa itu menjadi bukti nyata bagi kekuasaan Allah. Ahli tafsir berbeda pendapat dalam menjelaskan maksud kata "dua golongan" dalam ayat ini. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua golongan itu ialah golongan pertama adalah para pemuda penghuni gua itu, dan golongan kedua adalah penduduk kota yang mengetahui sejarah menghilangnya pemuda-pemuda itu. Pendapat lain mengatakan bahwa kedua golongan yang berselisih pendapat itu ialah para pemuda penghuni gua dan raja-raja yang memerintah silih berganti di negeri Afasus. Pendapat yang mendekati kebenaran ialah yang berpendapat bahwa kedua golongan itu adalah para pemuda penghuni gua itu sendiri. Setelah bangun dari tidur, mereka saling bertanya satu sama lain. Sebagian mengatakan, "Kita tinggal dalam gua ini sehari atau setengah hari." Sebagian yang lain mengatakan, "Tuhanmu lebih mengetahui berapa lamanya kamu tinggal dalam gua ini."
Kemudian apabila telah tiba waktunya, Kami bangunkan mereka dari tidur yang lelap agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang berselisih pendapat tentang berapa lamanya mereka tertidur di dalam gua, yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu. Tidak ada siapa pun di antara mereka yang dapat menghitungnya dengan tepat, maka mereka pun menyerahkan urusan ini kepada Allah. Hanya Allah yang mengetahui berapa lamanya mereka tinggal di dalam gua itu.