وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا ٤٥
wadlrib lahum matsalal-ḫayâtid-dun-yâ kamâ'in anzalnâhu minas-samâ'i fakhtalatha bihî nabâtul-ardli fa ashbaḫa hasyîman tadzrûhur-riyâḫ, wa kânallâhu ‘alâ kulli syai'im muqtadirâ
Buatkanlah untuk mereka (umat manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, yaitu ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering kerontang yang diterbangkan oleh angin. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Sumber: KEMENAG RI
Allah swt mengumpamakan suasana kehidupan dalam dunia ini beserta segala keindahan dan kemegahannya, yang kemudian secara ber-angsur-angsur akan lenyap, seperti keadaan air hujan yang diturunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan yang menghijau, berbunga, dan berbuah. Kehijauan itu secara berangsur-angsur berubah menjadi kuning kering, dan akhirnya lenyap dihembus angin. Semua yang ada di atas bumi ini tentu menempuh suatu proses perubahan dari lahir, tumbuh, kembang, layu, dan lenyap. Oleh karena itu, manusia yang menjadi penghuni bumi ini jangan tertipu oleh kemegahan dunia. Mereka yang mempunyai kekayaan yang besar janganlah membangga-banggakan hartanya dan jangan pula merendahkan orang lain yang tak punya harta benda. Sesungguhnya harta benda itu, cepat atau lambat, akan lenyap. Allah Yang Mahasempurna dan Mahamulia yang menciptakan segala benda dan memeliharanya, menum-buhkan, melenyapkan, lalu mengembalikan lagi ke bumi. Dialah Yang Mahakuasa dan menetapkan hukum-hukum perubahan itu. Dalam Al-Qur'an, banyak ayat-ayatnya yang mengumpamakan kehidup-an duniawi ini dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, antara lain firman Allah swt: Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (al-Hadid/57: 20)
Dan berilah perumpamaan kepada mereka, semua manusia, bahwa;kehidupan dunia adalah seperti air;hujan;yang Kami turunkan dari langit, lalu menyirami tumbuh-tumbuhan;maka bercampurlah dengannya tumbuhtumbuhan di muka bumi, dengan siraman air, tumbuh-tumbuhan itu menjadi subur,;kemudian;tidak lama sesudah itu;tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin.;Dan adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia Mahakuasa menyuburkan tumbuh-tumbuhan dan Mahakuasa pula menjadikannya layu dan kering kerontang. Demikianlah perumpamaan kehidupan dunia. Kesenangan dan kebahagiaan tidak kekal di dalamnya dan tidak berlangsung selama-lamanya.